Pertanian Terpadu Menggunakan Konsep Permakultur dan Pestisida Alami Menuju Pangan Sehat

Permakultur adalah cabang ilmu desain ekologis, teknik ekologis, dan desain lingkungan yang mengembangkan arsitektur berkelanjutan dan sistem pertanian swadaya berdasarkan ekosistem alam.
"desain permakultur","rumah permakultur","makalah permakultur"
Inti dari permakultur adalah :
  • Peduli bumi karena tanpa bumi yang sehat, manusia tidak bisa sejahtera
  • Peduli manusia agar seluruh manusia mendapatkan akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk hidup, salah satunya akses mendapatkan pangan sehat.
  • Mengembalikan surplus input dan hasil pertanian ke sistem, termasuk mengembalikan limbah pertanian dengan didaur ulangnya
Salah satu inti metode permakultur adalah bahwa satu elemen bisa menjalankan beberapa fungsi.

Contohnya, di blok pinggiran kota, di musim panas warga memelihara seekor domba. Tugas utama domba adalah memotong rumput halaman. Tapi, domba ini juga menjadi sumber pupuk dari kotorannya, ia menjadi binatang peliharaan, di akhir musim tumbuh rumput, daging domba ini menjadi sumber protein yang organik.

Etimologi
Salah satu penemu permakultur, David Holmgren, menggambarkan bahwa permakultur adalah "Lahan yang dirancang untuk meniru pola dan hubungan-hubungan yang ada di alam, dan juga menghasilkan makanan, serat dan energi yang banyak untuk penduduk setempat". Istilah "permaculture" sebagai sebuah metode sistematis pertama kali diciptakan oleh Bill Mollison dan David Holmgren pada tahun 1978. Istilah "permaculture" mengacu kepada "permanent agriculture" berkembang lebih luas menjadi "permanent culture" karena terinspirasi oleh filosofi pertanian alami Fukuoka yang menjadi budaya (culture) mereka. Tahun 1981, Mollison mendapat penghargaan Right Livelihood Award, yang mengaku sebagai "Hadiah Nobel alternatif". Mollison diberi penghargaan karena "mengembangkan dan mempromosikan teori dan praktek permakultur."

Seorang pengajar permakultur di Amerika, Warren Brush, memperkirakan bahwa saat ini ada 2,5 juta praktisioner permakultur di 135 negara. Menurut Brush, klaim bahwa permakultur saat ini memberi makan lebih banyak orang dibanding seluruh program bantuan di dunia adalah benar adanya.

Metode permakultur dikembangkan dari percobaan-percobaan bidang pertanian, arsitektur dan sosial yang telah berlangsung selama beratus tahun.

Yang unik dari ilmu ini adalah karena berhasil menggabungkan seluruh disiplin ilmu itu menjadi satu sistem terpadu. Banyak gagasan awal dalam permakultur yang sekarang banyak dipraktekkan, seperti proses pembuatan pupuk organik (Silahkan di baca juga cara membuat pupuk organik), taman vertikal, penggunaan bahan pelapis (mulching), penampungan air hujan dengan tanah lembab (swales), aquaponic, dan seterusnya.

Permakultur bisa mengadaptasi dan mengendalikan konsep-konsep yang berbeda, seperti pemanasan solar pasif dan peternakan bebek, menjadi satu struktur terintegrasi. Hingga, ilmu ini pun memiliki banyak cabang.

Salah satu contoh cabangnya adalah 'permablitz', dimana sejumlah sukarelawan berkumpul di satu tempat di daerah pinggiran kota untuk berbagi tenaga dan menanam bahan makanan. Konsep ini pertama kali digagas di Melbourne, Australia, pada tahun 2006, oleh seorang lulusan permakultur muda bernama Dan Palmer.

Gagasannya kemudian menyebar ke berbagai negara, seperti Indonesia, Kanada, Portugal, Turki dan Amerika Serikat.

Sedangkan Transition Towns adalah gerakan yang berawal di Irlandia, dimotori oleh guru permakultur bernama Rob Hopkins. Ia membuat konsep proses bottom-up yang mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi perubahan iklim dan penurunan persediaan minyak bumi.

Situs David Holmgren bahkan menyatakan bahwa Permakultur mungkin merupakan salah satu 'ekspor intelektual' Australia yang paling signifikan. Powerhouse Museum di Sydney pun menyebut bahwa permakultur termasuk salah satu inovasi terbesar dari Australia di abad setelah terbentuknya Federasi, atau kemerdekaan negara ini.

Sejarah
Pada tahun 1929, Joseph Russell Smith mengambil istilah yang ia sebut sebagai pertanian permanen dalam bukunya Tree Crops: A Permanent Agriculture yang berisi hasil penelitiannya mengenai pohon buah dan kacang sebagai tanaman pertanian untuk bahan pangan manusia dan pakan ternak. Smith melihat dunia sebagai sebuah hubungan secara keseluruhan dan mengusulkan untuk menggunakan sistem campuran kebun pohon dan tanaman pertanian yang bernaung di antara pepohonan. Buku ini menginspirasi banyak individu untuk menjadikan pertanian lebih berkelanjutan.
"permakultur","sejarah permakultur","sistem permakultur"
Praktek umum permakultur

Wanatani
Wanatani adalah pendekatan terintegrasi dari pemanfaatan interaksi antara pohon dan semak dengan tanaman pertanian dan/atau hewan ternak. Wanatani mengkombinasikan teknologi pertanian dan kehutanan untuk merekayasa sistem penggunaan lahan yang lebih beragam, produktif, menguntungkan, sehat, dan berkelanjutan. Di dalam sistem wanatani, pohon dan semak digunakan di dalam sistem pertanian dan/atau hasil hutan non-kayu dibudidayakan dalam lingkungan hutan. Salah satu bentuk permakultur wanatani adalah kebun hutan.

Hügelkultur
Hügelkultur adalah praktek menimbun sejumlah besar kayu di dalam tanah untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air. Kayu yang terdekomposisi akan membentuk struktur berpori yang mampu menyerap air di musim hujan sehingga tanah tidak akan kekeringan di musim kemarau.

Bangunan alami
Bangunan alami melibatkan sejumlah sistem dan bahan bangunan yang menekankan pada keberlanjutan lingkungan. Banyak cara untuk mencapai keberlanjutan melalui bangunan alami yang mempertahankan ketahanan struktur dan penggunaan bahan yang diproses secara minimal atau bahan hasil daur ulang, menggunakan sumber daya terbarukan, tidak beracun, dan mempertahankan kualitas udara dalam ruangan. Basis utama bangunan alami adalah kebutuhan untuk mengurangi dampak lingkungan dari bangunan dan sistem pendukung lainnya tanpa mengorbankan kenyamanan, kesehatan, dan estetika. Agar lebih bersifat berkelanjutan, bangunan alami menggunakan bahan yang tersedia dalam jumlah besar di alam, dapat diperbarui, dan didaur ulang. Selain itu, sistem yang ada di dalam bangunan seperti sistem pengendalian temperatur dan aliran udara diusahakan alami.

Pemanenan air hujan
Pemanenan air hujan adalah pengumpulan dan penyimpanan air hujan untuk kemudian digunakan sebelum mencapai akuifer. Air hujan telah digunakan sebagai air minum, air minum sanitasi hewan ternak, irigasi, dan penggunaan lainnya. Air hujan yang ditampung dari atap rumah dan bangunan lainnya mampu menambah kontribusi penyediaan air bagi komunitas. Air hujan yang telah digunakan masih isa diproses ulang seperti halnya air kelabu yang bisa dipakai untuk menyiram tanaman hingga mencuci.

Pelapisan mulsa
Dalam pertanian dan praktek berkebun, mulsa adalah lapisan pelindung untuk menutupi tanah. Setiap benda yang bisa digunakan sebagai mulsa meliputi bebatuan, kerikil, dedaunan, papan kayu, serpihan kayu, dan sebagainya. Dalam permakultur, mulsa berbahan organik diutamakan karena memiliki fungsi lebih, yaitu menyerap air hujan, mengurangi evaporasi, menyediakan nutrisi, meningkatkan kadar organik tanah, menyediakan habitat bagi organisme tanah, menahan pertumbuhan gulma, mengatur perubahan temperatur harian tanah, melindungi dari pembekuan (frosting), dan mengurangi erosi.

Penggembalaan rotasi
Penggembalaan hewan dianggap menyebabkan kerusakan lingkungan, namun kini diketahui bahwa penggembalaan sesungguhnya merupakan model yang ditiru langsung dari alam sehingga minim kerusakan lingkungan. Penggembalaan rotasi adalah sistem penggembalaan hewan di mana hewan ternak digembalakan secara reguler dan sistematis berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya sambil memberikan kesempatan bagi rerumputan untuk tumbuh kembali. Cara ini juga bisa digunakan untuk mengendalikan spesies invasif dan dilakukan untuk menggembalakan berbagai hewan ternak seperti ruminansia, kelinci, unggas,

Pestisida Alami
Pestisida alami adalah pestisida yang bahan aktifnya bersumber dari tumbuh-tumbuhan, seperti akar, daun, batang atau buahnya. Bahan kimia yang terkandung di dalam tumbuhan memiliki bioaktivitas terhadap serangga, seperti bahan penolak atau repellent, penghambat makan atau antifeedant, penghambat perkembangan serangga atau insect growth regulator, dan penghambat peneluran atau oviposition deterrent.

Pestisida digunakan untuk mengendalikan hama yang biasa menyerang pada tumbuhan. Bahan dari tumbuhan biasanya diolah menjadi berbagai bentuk, seperti menjadi tepung, ekstrak ataupun resin. Proses pengolahannya dilakukan dengan cara mengabil cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bisa juga dengan cara dibakar untuk diambil abunya.

Sedangkan Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman biasanya menggunakan mikroba yang positif bagi petani, prinsip kerja mereka sebagai lawan atau musuh alami dari mikroba yang merugikan petani. Jadi populasi nantinya menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah, makanya dengan penerapan penggunaan pestisida alami biasanya kita harus lebih sering menggunakannya, dengan harapan populasi yang lebih banyak bisa memenangkan pertempuran.
Silahkan dibaca juga cara "Membuat Pestisida Alami".

Dari penjabaran di atas bisa kita simpulkan, akan banyak nilai yang positif jika kita bisa menerapkan apa yang di ulas pada artikel ini, diantaranya :
  • Ekosistem alam bisa terjaga.
  • Dari segi pengeluaran modal usaha taninya bisa kita minimalisir, karena kebutuhan pupuk sedikit banyak bisa tercukupi oleh ternak yang kita pelihara.
  • Pendapatan ganda, kita bisa mendapatkan hasil dari tanaman yang kita panen dan ternak yang kita jual.
  • Akses mendapatkan pangan sehat sangat mudah dengan menerapkan pola ini.
Dan mungkin para pembaca bisa menambahkan lagi kesimpulan dari saya, dan mungkin saya cukupkan pembahasan dari "pertanian terpadu menggunakan konsep permakultur dan pestisida alami menuju pangan sehat", kurang lebihnya saya mohon maaf, dan sedikit meminta kepada para pembaca untuk membagikan postingan saya ini, agar artikel ini bisa bermanfaat lebih banyak lagi bagi mereka pelaku di sektor pertanian.

Sumber :
  • Mollison, Bill (1988). Permaculture: A Designers' Manual. Tagari Publications. p. 2. ISBN 0-908228-01-5
  • Smith, Joseph Russell; Smith, John (1987). Tree Crops: A permanent agriculture. Island Press. ISBN 9781597268738.

Tentang Pestisida Alami (Nabati) Dan Prinsip Kerjanya Bagi Pertanian Organik

Pestisida Alami atau biasa kita kenal dengan sebutan pestisida nabati merupakan salah satu pestisida yang bisa kita manfaatkan terutama untuk pertanian organik, sedangkan pengertian pestisida alami bisa kita pahami sebagai ramuan alami pembasmi hama tanaman dengan memanfaatkan bahan-bahan yan berasal dari alam, dan dari bahan tersebut mengandung bahan aktif yang mempunyai kemampuan dalam mengendalikan hama tanaman. Bahan pestisida alami bisa berasal ekstrak tanaman tertentu yang sudah diketahui efek positifnya dalam membasmi hama tanaman tertentu. Pestisida nabati mulai diminati oleh petani untuk mengendalikan hama pada tanamannya, mengingat semakin tingginya harga pestisida kimiawi yang membuat biaya usaha pertaniannya semakin meningkat. Selain itu, gerakan go-organic yang terus digaungkan menarik minat petani untuk menerapkannya, dengan semakin banyaknya praktisi dan akademisi pertanian untuk menemukan berbagai ramuan alami yang efektif mengusir hama tanaman membuat petani banyak pilihan dalam mengendalikan hama pada tanamannya.
"pestisida alami","pestisida hayati","insektisida alami"
Pestisida Alami atau Pestisida Nabati bisa menjadi solusi terbaik untuk membasmi hama secara mudah dan murah. Selain karena harganya yang murah, pestisida alami juga aman bagi keselamatan lingkungan (ekosistem). Ramuan pestisida nabati bisa dibuat sendiri oleh petani dengan teknologi yang sangat sederhana. Sangat memungkinkan untuk dikerjakan secara perorangan, kelompok ataupun dalam skala usaha tertentu. Beberapa teknik yang umum digunakan untuk mengolah pestisida nabati diantaranya dengan teknik merendam, mengekstrak dan ataupun merebus bagian tertentu dari tanaman yang memiliki efek mengusir hama.

Kelebihan Pestisida Alami (Nabati)
Pestisida nabati semakin diminati karena memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pestisida sintetis atau kimiawi. Beberapa keunggulan pestisida nabati diantaranya yaitu:

  • Teknologi pembuatannya lebih mudah dan murah, sehingga memungkinkan untuk dibuat sendiri dalam skala rumah tangga.
  • Pestisida nabati tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan maupun terhadap makhluk hidup, sehingga, relatif aman untuk digunakan.
  • Tidak beresiko menimbulkan keracunan pada tanaman, sehingga, tanaman yang diaplikasikan pestisida nabati jauh lebih sehat dan aman dari pencemaran zat kimia berbahaya.
  • Tidak menimbulkan resistensi (kekebalan) pada hama. Dalam artian pestisida nabati aman bagi keseimbangan ekosistem.
  • Hasil petanian yang dihasilkan lebih sehat serta terbebas dari residu pestisida kimiawi.
Kelemahan Pestisida Alami (Nabati)
Di samping itu, pestisida nabati juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

  • Daya kerja pestisida nabati lebih lambat, tidak bisa terlihat dalam jangka waktu yang cepat.
  • Pada umumnya tidak membunuh langsung hama sasaran, akan tetapi hanya bersifat mengusir dan menyebabkan hama menjadi tidak berminat mendekati tanaman budidaya.
  • Mudah rusak dan tidak tahan terhadap sinar matahari.
  • Daya simpan relatif pendek, artinya pestisida nabati harus segera digunakan setelah proses produksi. Hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi petani untuk mendapatkan pestisida nabati instan ataupun untuk memproduksi pestisida nabati untuk tujuan komersil.
  • Perlu dilakukan penyemprotan yang berulang-ulang. Hal ini dari sisi ekonomi tentu saja tidak efektif dan efisien.
Prinsip Kerja Pestisida Alami (Nabati)
Dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara alami atau memanfaatkan bahan alami, pestisida nabati bisa menjalankan prinsip kerja yang unik dan spesifik. Prinsip kerja pestisida nabati ada tiga cara yaitu dengan cara menghambat, merusak dan menolak, hal ini akan tampak pada cara kerja pestisida nabati dalam melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit yang akan ataupun yang sudah menyerang.

Cara kerja pengendalian hama alami bisa melalui perpaduan beberapa cara ataupun cara tunggal. Berikut adalah beberapa mekanisme kerja pestisida nabati atau pestisida alami dalam melindungi tanaman dari organisme pengganggu:
  • Menghambat proses reproduksi serangga hama, khususnya serangga betina.
  • Mengurangi nafsu makan hama atau organisme pengganggu.
  • Menolak makan hama pengganggu
  • Merusak perkembangan telur, larva dan pupa hama pengganggu, sehingga perkembangbiakan serangga hama dapat dihambat atau dikendalikan.
  • Menghambat pergantian kulit.
Dalam mengendalikan hama secara alami dengan menggunakan pestisida nabati banyak bahan yang bisa kita buat, anda bisa membuat pestisida alami dari bahan daun pepaya, menggunakan bahan daun sirsak, atau dengan menggunakan pestisida alami dari bahan daun dan biji mimba, sebenarnya masih banyak lagi yang bisa kita manfaatkan dalam mengendalikan hama secara alami dengan menerapkan pestisida alami, akan tetapi akan lebih mudah kalu kitamembahasnya satu per satu.

Demikian penjelasan tentang artikel pestisida alami (Nabati), Semoga apa yang di uraikan di atas bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan apabila di praktekan bisa membuat petani tidak ketergantungan dengan pestisida kimia sintetik.

Cara Membuat Pestisida Alami Dari Bahan Daun Sirsak Untuk Pertanian Organik

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan atau memanfaatkan penggunaan bahan-bahan alami atau organik tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis.  Dari bahan-bahan itulah kita biasa mengenalnya dengan nama pestisida alami atau pestisida organik, penggunaan pestisida alami pada pertanian organik bertujuan untuk tetap menjaga keselarasan (harmoni) dengan sistem alami dengan memanfaatkan dan mengembangkan semaksimal mungkin proses-proses alami dalam pengelolaan usaha pertanian salah satunya pengendalian hama dan penyakit tanaman. Sedangkan tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian yang sehat dan aman, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan atau ekosistem alam yang ada. Pertanian organik mensyaratkan adanya jaminan bahwa produk pertanian harus aman dikonsumsi, kandungan gizinya tinggi dan ramah lingkungan.
"pestisida alami","daun sirsak","pestisida organik daun sirsak"
Produk pertanian yang selama ini identik dengan penggunaan bahan kimia non alami seperti pupuk dan pestisida kimia mulai digantikan dengan pertanian organik yang memanfaatkan bahan alami sebagai bahan pestisida dan obat-obatan untuk tanaman. Pembuatan bahan alami untuk pestisida dan obat-obatan pertanian cukup mudah dilakukan dan hanya memerlukan ketelatenan. Selain itu biaya yang dikeluarkan petani juga sangat murah. Sehingga apabila mau ditekuni secara sungguh-sungguh, pertanian organik merupakan peluang usaha yang sangat prospektif untuk dikembangkan oleh petani. Dengan modal usaha yang kecil petani dan kelompok usaha kecil bisa memanfaatkan bahan alami sebagai bahan pestisida dan obat-obatan tanaman. Berikut adalah salah satu pestisida alami (hayati) yang dapat dibuat sendiri untuk pertanian organik anda.

Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Pestisida Alami (Hayati) Untuk Mengendalikan Kutu Daun
Salah satu bahan alami yang bisa kita manfaatkan sebagai bahan pestisida alami adalah daun sirsak , daun sirsak yang dapat kita manfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan pestisida hayati untuk mengendalikan hama kutu daun dan juga thrips, belalang, jamur daun dan ulat pada tanaman kita. Pestisida hayati ini dibuat dari bahan utama daun sirsak, berikut ini cara membuat pestisida alami dari bahan daun sirsak yang bisa anda coba dan praktekan di rumah.

Cara membuat pestisida alami (nabati) dari daun sirsak
Bahan-bahan yang digunakan :
  • Daun sirsak: 100 lembar
  • Sabun colek: 2-3 sendok makan
  • Air: 1,5 liter
Cara pembuatan:
  • Rebus daun sirsak dengan 1,5 liter air, hingga air yang tersisa sebanyak 1 liter.
  • Setelah itu tambahkan sabun colek kedalam larutan yang dihasilkan.
  • Untuk pemakaiannya, campurkan 1 liter larutan pestisida dengan 14 liter air.
Cara penggunaan/ pemakaian:
Masukkan campuran pestisida dengan air ke dalam tangki sprayer, lalu semprotkan pada tanaman. Waktu penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10.00 atau sore hari dari jam 15.00 hingga maghrib. Penyemprotan dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu. Yang perlu diingat pada penggunaan ekstrak sirsak ini adalah bahwa pemakaian harus dilakukan beberapa kali, jangan hanya satu kali. Sebab pemakaian secara rutin akan dapat senantiasa melindungi dan mencegah tanamam dari hama kutu daun dan thrips. Ekstrak daun sirsak dapat disimpan hingga 12 bulan sejak dari pembuatan. Namun demikian sebaiknya segera digunakan agar dapat memberikan manfaat secara maksimal.

Bahan organik yang bisa kita manfaatkan untuk membuat pestisida alami sangat banyak, anda tinggal menggali informasi yang ada kemudian mempraktekannya sendiri di pertanian anda, jika berhasil cara ini bisa anda rekomendasikan kepada teman petani yang lain, agar nantinya bukan hanya anda yang bisa maju, akan tetapi semua petani bisa maju bersama untuk menggapai kesuksesan bersama.

Demikian ulasan  dan tips tentang cara membuat pestisida alami (nabati) dengan bahan daun sirsak, semoga bisa bemanfaat bagi para pembaca..

Cara Membuat Pestisida Alami Dari Bahan Tanaman Tembakau Untuk Pertanian Organik

Tembakau (Nicotiana tobaccum L) adalah salah satu bahan yang bisa kita manfaatkan menjadi pestisida alami yang sangat ampuh. Berbagai macam hama tanaman bisa dikendalikan dengan menggunakan pestisida alami dari ekstrak tembakau ini. Hampir semua bagian tanaman tembakau bisa kita manfaatkan sebagai bahan pembuatan pestisida alami (nabati). Daun tembakau, terutama yang sudah difermentasi, mempunyai peran yang sangat efektif sebagai pestisida alami atau pestisida nabati. Jika daun tembakau tidak tersedia di tempat anda, atau mahal harganya, anda bisa memanfaatkan sisa-sisa batang setelah tanaman panen, atau anda bisa mendapatkan bahan pestisida alami (nabati) yang lain dengan memanfaatkan tembakau yang kualitasnya jelek dan harganya murah.
"pestisida alami","pestisida alami tembakau","cara membuat pestisida alami"
Petani-petani yang ada di sekitar wilayah penghasil tembakau, bisa memanfaatkan bahan ini untuk pengganti pestisida kimia. Pestisida alami (nabati) dari daun tembakau tidak kalah manjurnya dari pada pestisida kimia yang kebanyakn petani gunakan. Memang petani mesti repot dan telaten sedikit untuk membuat pestisida alami ini, tetapi yang lebih penting adalah petani bisa mandiri dan lebih ramah lingkungan dalam memanfaatkan alam dan se isinya.

Pestisida alami (nabati) merupakan ramuan obat-obatan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman yang dibuat dari bahan-bahan alami. Bahan-bahan untuk membuat pestisida organik diambil dari tumbuhan-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme. Karena dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam bebas, pestisida jenis ini lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan manusia.

Bila dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia, pestisida alami (nabati) mempunyai beberapa kelebihan antara lain, lebih ramah lingkungan dalam menjaga ekosistem alam, karena sifat material organik yang mudah terurai menjadi bentuk lain, sehingga dampak racunnya tidak menetap dalam waktu yang lama di alam bebas. Kedua,residu pestisida organik tidak bertahan lama pada tanaman, sehingga tanaman yang disemprot lebih aman untuk dikonsumsi. Ketiga, dilihat dari sisi ekonomi penggunaan pestisida alami (nabati) memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Produk pangan non-pestisida harganya lebih baik dibanding produk yang pada budidayanya mengandalkan produk yang berbahan kimia. Selain itu, pembuatan pestisida alami (nabati) bisa dilakukan sendiri oleh petani sehingga menghemat pengeluaran biaya produksi. Keempat, penggunaan pestisida alami (nabati) yang diintegrasikan dengan konsep pengendalian hama terpadu tidak akan menyebabkan resistensi pada hama.

Namun ada beberapa kelemahan dari pestisida alami (nabati), antara lain kurang praktis. Pestisida alami (Nabati) tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama, setelah pestisida alami dibuat harus segera diaplikasikan sehingga kita harus membuatnya setiap kali akan melakukan penyemprotan untuk pengendalian hama pada tanaman kita. Dari sisi efektifitas, hasil penyemprotan pestisida alami (nabati) tidak secepat pestisida kimia sintetis, perlu waktu dan frekuensi penyemprotan yang lebih sering untuk membuatnya efektif, selain itu, pestisida alami (nabati) relatif tidak tahan terhadap sinar matahari dan hujan. Namun seiring perkembangan teknologi pertanian organik akan banyak inovasi-inovasi yang ditemukan dalam menanggulangi hambatan tersebut. Dan inilah cara membuat pestisida alami dari bahan tembakau untuk pertanian organik anda.

Cara Pembuatan Pestisida Nabati Dari Tanaman Tembakau
Ekstrak daun tembakau:
Bahan dan Alat :

  • ½ kg daun tembakau
  • 2 liter air
  • Kain saring

Cara Pembuatan :
Daun tembakau dirajang sampai halus, rendam dalam 2 liter air selama 24 jam. Saring
Cara Penggunaan :
Semprotkan pada seluruh tanaman yang terserang pada pagi hari atau sore hari
OPT Sasaran :
Berbagai macam hama

Rendaman daun tembakau :
Bahan dan Alat :
  • ¼ kg daun tembakau
  • 8 liter air
  • 2 sendok teh deterjen
  • Kain saring
Cara Pembuatan :
Daun tembakau dirajang sampai halus, rendam dalam 8 liter air. Tambahkan 2 sendok teh deterjen. Aduk sampai rata. Saring.

Cara Penggunaan :
Semprotkan pada seluruh tanaman yang terserang pada pagi hari atau sore hari
OPT Sasaran :
Hama – hama pengisap

Daun Tembakau
Bahan dan Alat :

200 kg daun tembakau (limbah)/ha
Pisau.

Cara Pembuatan :
Daun tembakau dihancurkan menjadi serpihan kecil.

Cara Penggunaan :
Benamkan serpihan tembakau di sekitar perakaran tanaman atau dibenamkan bersama pupuk
OPT Sasaran :
Jamur, bakteri dan nematoda

Demikian sedikit ulasan tentang pestisida alami (nabati) menggunakan bahan limbah tembakau, selain dari bahan tembakau anda juga bisa membuat pestisida alami dari bahan daun nimba ataupun bahan yang lain, dan selamat mencoba, semoga anda bisa sukses dalam mengendalikan hama pada tanaman anda untuk hasil panen yang maksimal.

Cara Mudah Membuat Pestisida Alami Dari Bahan Daun Pepaya

Dalam mengendalikan hama tanaman sebenarnya banyak cara yang digunakan oleh para petani, tidak harus dengan penggunaan pestisida kimia dalam mengendalikan hama pada tanaman, dengan menggunakan cara yang lebih murah dan ramah lingkungan para petani perlu mencobanya, salah satunya menggunakan Pestisida alami dari daun pepaya, daun pepaya sangat mudah kita dapatkan, dan tanpa harus mengeluarkan biaya pun kita bisa mendapatkannya, apalagi sekarang banyak sekali yang budidaya pepaya. Banyak sekali manfaat yang akan diperoleh oleh para petani jika mau menerapkan pestisida alami dari daun pepaya, manfaat yang diperoleh antara lain lebih murah, mudah, dan tentunya ramah lingkungan karena jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya akan terurai dan mudah hilang.
"pestisida nabati","daun pepaya","cara membuat pestisida nabati"

Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu :
  • Pestisida nabati dapat merusak perkembangan telur, larva dan pupa.
  • Mempunyai kemampuan dalam menghambat pergantian kulit pada hama.
  • Dapat mengganggu komunikasi serangga.
  • Dapat menyebabkan serangga menolak makan atau mengurangi nafsu makan hama atau serangga pengganggu sehingga serangga bisa mati karena kemampuan mendapatkan makanan terganggu.
  • Dapat menghambat reproduksi serangga betina sehingga populasi hama bisa terkontrol atau terkendali.
  • Mempunyai kemampuan untuk mengusir serangga.
  • Dapat menghambat perkembangan patogen penyakit.
Pestisida nabati juga mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu :
Keunggulan pestisida nabati adalah :
  • Biaya yang dikeluarkan lebih murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
  • Pestisida nabati relatif aman terhadap lingkungan, karena mudah terurai di alam.
  • Pestisida nabati tidak menyebabkan keracunan pada tanaman, ternak, ataupun manusia.
  • Sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.
  • Kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.
  • Menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia, dan tentunya mempunyai nilai jual yang lebih mahal.
   Sementara, kelemahannya adalah :
  • Daya kerjanya relatif lambat.
  • Tidak membunuh jasad sasaran secara langsung.
  • Tidak tahan terhadap sinar matahari.
  • Kurang praktis.
  • Tidak tahan disimpan.
  • Kadang - kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang.
Itulah manfaat ataupun kekurangan yang akan kita peroleh dari penggunaan pestisida nabati, kesuksesan dalam budidaya akan tergantung pada perlakuan petani dalam pengamatan dan perawatan tanamannya, penggunaan pestisida nabati dapat diaplikasikan dengan penyemprotan, untuk memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada biasanya pada bagian bawah daun tanaman dan waktu yang efektif adalah disaat pagi sebelum jam 9 dan pada sore hari setelah jam 4. Penggunaan pestisida hayati dari bahan daun pepaya dalam mengendalikan hama diantaranya dapat mengendalikan hama kutu kebul, berbagai jenis ulat, thrips, dan masih banyak lagi, dan berikut ini panduan yang perlu anda coba dalam membuat pestisida alami dari bahan daun pepaya.

Cara Pembuatan Pestisida Nabati Dengan Menggunakan Daun Pepaya
A. Bahan-Bahan :
  • Pisau : untuk memotong daun pepaya menjadi ukuran yang lebih kecil.
  • Blender : untuk menghaluskan daun pepaya agar mudah dimanfaatkan ekstraknya.
  • Daun papaya : bahan utama dalam pembuatan pestisida alami
  • Air : sebagai campuran untuk mendapatkan ekstrak daun pepaya
  • Sabun.
  • Komposter / jerigen.
  • Hand spray
  • Sendok
  • Hama (sebagai sample)
B. Cara Pembuatan
  • Ambil daun papaya sebanyak kurang lebih 1 (satu) kilogram, atau kira-kira sekitar 1 (satu) kantong plastik kresek besar. Lalu dihaluskan dengan menggunakan blender atau cobek agar daun pepaya bisa menjadi halus, setelah itu bisa dicampurkan dengan 1 (satu) liter air, kemudian dibiarkan selama kurang lebih 1 (satu) jam. Langkah berikutnya disaring, lalu ke dalam cairan daun papaya hasil saringan ditambahkan lagi 4 (empat) liter air dan 1 (satu) sendok besar sabun.
  • Ampas lumatan daun papaya bisa dimasukkan ke dalam komposter untuk tambahan bahan kompos. Cairan air papaya dan sabun sudah dapat digunakan sebagai pestisida alami.
  • Semprotkan cairan ini pada hama-hama yang mengganggu tanaman kita. Semprotan pestisida air papaya dan sabun ini dapat membasmi aphid (kutu daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk ulat bulu.
Dan sebenarnya masih banyak bahan yang digunakan untuk membuat pestisida alami diantaranya daun pestisida alami dengan bahan daun Mimba, pestisida alami dari daun sirsak, atau pestisida alami dai bahan daun tembakau dan masih banyak lagi, jadi tunggu pembahasan pembahasan selanjutnya.

Semoga apa yang diuraikan pada artikel di atas bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan terimakasih sudah mau berkunjung.

Cara Mudah Membuat Pestisida Nabati Dari Biji Dan Daun Mimba

Kesadaran masyarakat terhadap bahayanya penggunaan pestisida kimia pada budidaya dan hasil panen dari sektor pertanian membuat banyak akademisi maupun orang-orang yang berkecimpung di bidang pertanian lain terus mengembangkan cara dalam mengendalikan hama pada tanaman yang lebih ramah lingkungan, dari kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan produk-produk pestisida yang raman lingkungan untuk diterapakan pada sektor pertanian atau bisa diterapkan pada pertanian organik, pestisida ini biasa kita kenal dengan pestisida hayati. Dari pengembangan inilah sekarang banyak muncul pestisida hayati yang bisa dimanfaatkan oleh para petani salah satunya pestisida hayati dari daun mimba atau dari biji mimba.
"pestisida hayati","daun mimba","biji mimba"
Data yang dikeluarkan WHO dan Program Lingkungan PBB memperkirakan ada sekitar 3 juta orang yang bekerja atau berkecimpung pada sektor pertanian di Negara-negara berkembang terkena racun pestisida dan sekitar 18.000 orang diantaranya meninggal setiap tahunnya (Miller,2004). Beberapa pestisida bersifat karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker. Berdasarkan penelitian terbaru dalam Environmental Health Perspective menemukan adanya kaitan kuat antara pencemaran DDT pada masa muda dengan menderita kanker payudara pada usia tuanya (Barbara and Mary, 2007). Menurut NRDC (Natural Resource Defense Council) tahun 1998, hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan penderita kanker otak, leukemia dan cacat pada anak-anak awalnya disebabkan tercemar pestisida kimia. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health di Boston, menemukan bahwa resiko terkena penyakit Parkinson meningkat sampai 70% pada orang yang terekspose pestisida meski dalam konsentrasi sangat rendah (Ascherio et al., 2006).


Mengingat bahaya yang sangat besar yang dapat ditimbulkan karena penggunaan pestisida kimia, maka perlu adanya usaha dalam memberikan pilihan lain dalam pengendalian hama tanaman, salah satunya pilihan untuk menggunakan pestisida hayati untuk mengendalikan hama tanaman, dari pilihan inilah diharapkan dapat membuat petani beralih dalam mengendalikan hama dan bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia, syukur petani bisa memulai tidak menerapkan penggunaan pestisida kimia namun tetap mampu meningkatkan hasil pertanian. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan penggunaan pestisida nabati, yaitu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk melindungi tanaman dari serangan hama.

Salah satu tanaman yang mempunyai kemampuan dalam mengendalikan hama tanaman yang bisa dimanfaatkan oleh petani adalah tanaman mimba. Zat yang terkandung dalam tanaman nimba mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan serangga hama. Tanaman mimba mengandung zat azadirachtin, triol, salanin, dan nimbin. Pada tanaman ini yang bisa dimanfaatkan untuk pestisida adalah bagian biji dan daun. Berikut adalah cara pembuatan pestisida nabati dari mimba (Soenandar et al.,2010).

Pembuatan Pestisida Nabati dari Biji Mimba:

Bahan:
50 gram biji mimba
1 gram detergen (berfungsi sebagai pengemulsi)


Alat:
Blender, ember, kain furing.


Cara membuat:
1. Kering anginkan biji mimba beserta kulit biji sampai kering agar tidak berjamur.
2. Tumbuk atau haluskan biji menggunakan blender.
3. Rendam serbuk biji mimba di dalam 1 liter air selama semalam (12 jam)
4. Saring rendaman dengan menggunakan kain furing
5. Campurkan larutan hasil penyaringan dengan detergen, aduk rata.


Cara aplikasi:
Encerkan 500 ml larutan biji mimba hasil saringan di dalam 14 liter air, lalu aplikasikan di lahan pada sore hari.


Pembuatan Pestisida Nabati dari Daun Mimba

1. Haluskan 50 gram daun mimba segar dengan menggunakan blender.
2. Rendam daun halus di dalam 1 liter air selama semalam (12 jam)
3. Saring larutan dengan kain furing
4. Campurkan larutan hasil penyaringan dengan 1 gram detergen, aduk rata.
Cara aplikasi:
Encerkan 500 ml larutan daun mimba hasil saringan di dalam 14 liter air, lalu aplikasikan di lahan pada sore hari.


Demikian sedikit ulasan tentang pestisida nabati atau cara membuat pestisida nabati dari biji dan daun mimba, semoga apa yang di uraikan di atas bisa bermanfaat bagi para petani untuk dipraktekan dalam mengendalikan hama pada tanamannya, dan bagi pembaca semoga bisa mempraktekannya,.

Apabila nanti kalau sudah mempraktekannya bisa berbagi pengalaman dengan mengisi komentar artikel ini, dan juga barangkali ada kendala silahkan tanyakan di kolom komentar ini juga.

Cara Mudah Membuat Aquaponik Di Rumah

Pengertian Aquaponik dapat kita artikan secara sederhana sebagai perpaduan antara sitem aquakultur dan hidroponik atau dalam kata lain ikan dan tanaman dalam akuaponik akan hidup secara bersamaan. Dari dari perpaduan sistem inilah nama aquaponik berasal. Konsepnya yang sangat sederhana dengan memanfaatkan air beserta kotoran ikan yang berasal dari budidaya ikan kemudian disalurkan kepada tanaman karena pada air yang menjadi habitat ikan yang dibudidayakan memiliki banyak nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tanaman sedangkan apabila dibuang akan menjadi limbah yang tidak bermanfaat, d. Tanaman akan menyerap nutrisi dalam air dan kotoran ikan tadi. Sebagai gantinya, tanaman akan memberikan oksigen kepada ikan melalui air yang berasal dari budidaya ikan.
"aquaponik","membuat aquaponik","cara membuat aquaponik"
Sistem Aquaponik
Dalam sistem akuaponik sederhana umumnya tanaman ditanam di dalam media tanam yang terpisah dari tangki ikan, air akan dipompa dari tangki ikan kemudian disalurkan ke media tanam dan dialirkan kembali ke dalam tangki ikan. Ada tiga cara sistem akuaponik dengan menggunakan dasar media tanam aquaponik, diantaranya : Media tanam aquaponik yang diisi kerikil, expanded clay , atau media tanam aquaponik lain yang mirip adalah bentuk paling sederhana dari aquaponik. Sistem aquaponik ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara antara lain:
"aquaponik","sistem aquaponik","cara sistem akuaponik sederhana"
Sistem aquaponik dengan aliran air yang terus menerus atau dengan siklus pasang surut.
berikut ini keterangan gambar sistem aquaponik pasang surut (ebb & flow) sederhana seperti foto di atas:
1. Bak ikan
2. Pompa air
3. Bak tanam
4. Auto siphon
5. Media tanam
6. Penyangga

Sistem Aquaponik Deep Water Culture
Sistem Aquaponik deep water culture adalah salah satu metode yang sering digunakan secara komersial pada sistem aquaponik. Sistem kerja dari deep water culture adalah air dipompa dari tangki ikan melalui sistem filtrasi, kemudian air tersebut dipompa ke saluran panjang di mana rakit terapung yang diisi dengan tanaman berada permukaan air. untuk model sistem aquaponik deep water culture bisa anda lihat seperti pada foto yang ada di atas. Namun kedua sistem budidaya ini tidak bisa dihubungkan secara langsung. Pasalnya, air dari penampungan ikan pasti kaya amonia yang tidak bisa diserap tanaman. Amonia harus diubah dulu menjadi bentuk nitrit dan nitrat. Karena itu, di antara kedua sistem diletakkan perantara berupa jasad renik alias mikroorganisme. Bakteri Nitrosomonas mengubah amonia menjadi nitrit. Lalu oleh bakteri Nitrobacter, nitrit diubah menjadi nitrat. Saat sampai ke lingkungan pertanaman, nitrat diserap tanaman untuk membantu pertumbuhannya.

Pembuatan sistem akuaponik ini cukup sederhana, meskipun di berbagai negara, terutama Australia, berbagai macam variasi telah diciptakan. Beberapa hal sederhana yang perlu dipersiapkan adalah tangki ikan, growbed atau tangki untuk menumbuhkan tanaman, media untuk menumbuhkan tanaman dan biasanya berupa batu, pompa air untuk memompa air kedalam growbed, pompa udara untuk memberikan oksigen pada ikan, dan tentu saja ikan beserta tanamannya untuk, serta satu hal yang penting adalah siphon yang berfungsi untuk menghisap air dari growbed dan mengembalikannya dalam tanki air sehingga agar tanaman tidak membusuk akibat terendam air.

Sobat tidak perlu membuat sistem ini dalam ukuran yang besar, cukup dengan ukuran yang sederhana sebagai permulaan. Akuaponik yang saya miliki di rumah hanya sebesar bak air berukuran diameter tidak lebih dari 1 meter.

Demikian penjelasan singkat dari saya tentang artikel aquaponik, pada dasarnya ketika anda pernah menanam dengan sistem hidroponik maka cara bertanam aquaponik hampir sama persis dengan cara bertanam pada hidroponik, pembedanya hanya pada budidaya ikannya untuk sistem aquaponik, semoga apa yang tertulis bisa bermanfaat bagi pembaca, dan apabila pembaca mempraktekan tutorial yang ada di video terus menemukan kesulitan, silahkan tanyakan di kolom komentar. Dan silahkan dibaca juga artikel tentang Cara Mudah Membuat Hidroponik Di Rumah.

Cara Mudah Membuat Hidroponik Di Rumah

Sistem bertanam secara hidroponik saat ini sedang di gandrungi oleh banyak pihak, terutama pada mereka yang tidak mempunyai lahan terutama di daerah perkotaan, untuk menularkan hobi dalam berkebunnya maka banyak yang memilih untuk membuat hidroponik di rumah, wajar saja karena memang sistem hidroponik menjadi trend sekarang, dan bagi yang belum mengetahui cara membuat hidroponik di rumah anda bisa mencoba tips membuat hiroponik di bawah ini, akan tetapi sebelum anda mengetahui cara membuat hidroponik alangkah baiknya anda mengetahui informasi tentang hidroponik, berikut saya jelaskan singkat tentang hidroponik.
"hidroponik","cara membuat hidroponik","membuat hidroponik sederhana"
Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik
Pengertian Hidroponik (latin; hydro = air; ponos= kerja) adalah suatu metode atau cara dalam bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah sedangkan cara menanam hidroponik garis besarnya sama dengan budidaya pertanian, yang membedakan hanya tempat media tanamnya, anda bisa melihat seperti foto di atas itu salah satu contoh membuat hidroponik vertikal.


Tanaman hidroponik bisa berupa sayuran yang biasa kita kenal hidroponik sayuran, dan ini bisa anda lakukan secara kecil - kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar - besaran dengan tujuan komersial inilah salah satu keuntungan hidroponik yang bisa anda dapatkan ketika anda membuat hidroponik sendiri dan membudidayakan tanaman hidroponik. Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
  • Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
  • Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.
  • Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah yang dipakai.
  • Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.
  • Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
  • Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga.
  • Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman.
  • Tidak perlu banyak tenaga kerja.
  • Lingkungan kerja lebih bersih.
  • Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang banyak terdapat dalam tanah.
  • Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu.
  • Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti pak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegetarian yang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhan makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.


Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan

Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. Unsur pH berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K,Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam - garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.

Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arang sekam, spons, batu apung, dll.
Air harus diperhatikan, kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitas tidak melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidak boleh mengandung terlalu banyak unsur logam berat.


Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen akan menyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan kekurangan air. Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak mengandung oksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung udara seperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan nutrisi secara rutin, membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, dan memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman. dalam membuat hidroponik sebenarnya ada beberapa cara yang bisa anda pakai, diantaranya cara membuat hidroponik dari botol bekal, atau cara membuat hidroponik dengan paralon, berikut ini salah satu cara membuat hidroponik sederhana yang bisa anda terapkan.

Cara Mudah Membuat Hidroponik Sederhana Dengan Paralon:

  • Talang air atau pipa paralon dipotong dengan ukuran 1 meter.
  • Pipa paralon dalam pembuatan hidroponik berfungsi untuk mengalirkan air dari kolam ke masing-masing paralon yang lainnya dengan menggunakan pompa air kolam yang dialirkan masuk dari sisi pipa paralon depan atas dan keluar dari ujung bawah pipa paralon sisi lainnya.
  • Gabus stereoform yang dipotong seukuran talang air dan dilubangi dengan ukuran gelas mini plastik agar - agar jely.
  • Beli satu bungkus makanan snak agar-agar jely di supermarket, dan setelah dimakan isinya, plastiknya bisa dimanfaatkan dengan menggunting sampai ke ujung (dibelah satu sisi) sehingga bisa menjepit sayuran yang akan ditanam.
  • kapas saringan ikan digunting ukuran kecil utk membungkus bagian atas akar sayuran
  • masukkan sayuran yang telah dibungkus kapas saringan ke gelas plastik agar - agar jely dan letakkan di lubang - lubang gabus talang yang dialiri air kolam tersebut.
  • Untuk mencegah ulat dan serangga atau hama lainnya, bisa ditutup dengan menggunakan jala halus.
Demikian sedikit pembahasan tentang hidroponik dan cara membuatnya, semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca, apabila setelah melihat video kemudian mempraktekannya terus ada masalah, silahkan isi kolom komentar tentang permasalahannya.
Silahkan baca juga tentang aquaponik.

SALAM PERTANIAN..!!

Cara Mudah Membuat MOL atau POC Dari Hama Keong Mas

Keong mas (Pamocea canaliculata Lamarck) merupakan siput air tawar ini dikenal sebagai hama yang menyerang tanaman padi yang masih kecil atau setelah bibit padi pindah tanam. Kerugian yang dicapai dari hama keong mas bisa mencapai 16-40 %, apabila petani tidak menyulam bibit padi yang diserang atau dimakan keong mas maka akan memperoleh penurunan produksi saat panen.
"MOL keong mas","POC keong mas","cara membuat poc keong mas"
Keong mas sanggup hidup sampai berumur 2-6 tahun dan memiliki telur berwarna merah muda seperti buah murbai yang diletakkan secara berkelompok baik di atas tanaman maupun pada jalan tani. Setiap kelompok telur keong mas bisa  mencapai 235-860 butir dan telur keong mas bisa menetes setelah berumur 8-14 hari. Itulah sebabnya keong mas sulit dikendalikan karena perkembanggannya yang cukup pesat. Untuk dapat mengendalikan keong mas anda bisa melakukan beberapa cara diantaranya :
  • Menggunakan musuh alami seperti bebek dilepas pada areal persawahan sebelum pindah tanam dan setelah panen untuk memakan anakan dan keong mas yang masih muda sehingga populasi keong mas bisa ditekan.
  • Anda bisa menggunakan perangkap. Perangkap yang bisa anda gunakan adalah bambu bekas atau karung goni yang ditempatkan pada kubangan sawah yang tergenang air, kemudian dari kumbangan tersebut kita berikan makanan yang disukai keong mas seperti kelapa, daun pepaya, batang atau daun pisang, beras dan limbah sayuran. Perangkap keong mas tersebut bisa anda pasang pada sore hari, kemudian pada esok harinya biasanya hama keong mas sudah berkumpul pada perangkap yang anda buat, setelah itu anda tinggal mengangkat perangkap tersebut kedaratan.
  • Anda juga bisa menggunakan cara mengeringkan air sawah. Apabila serangan keong mas cukup tinggi cobalah area lahan yang ditanami padi anda keringkan, karena serangan keong mas tidak terlepas dari ketersediaan air pada tanaman padi anda, maka cobalah keringkan di area tanaman padi anda sampai kondisi macak atau bisa sampai tuntas apabila sumber air di area tersebut mudah untuk kita dapatkan.
  • Membuat perangkap telur keongmas. Anda bisa menancapkan batang kayu atau bambu disepanjang pematang sawah, karena keong mas akan bertelur pada lokasi yang tidak bersentuhan dengan air, jadi penggunaan perangkap ini untuk memudahkan pemungutan telur dan keong mas yang menempel pada tongkat yang anda tancapkan.
  • Pemberian tanaman yang mengandung pestisida nabati. Gunakan tanaman yang menggunakan pestisida nabati yang diletakkan pada air perawahan seperti : daun tembakau, akar tuba, pinang, gadung basah, daun sembung daun nimba, dan daun mindi, hal ini dilakukan sebagai proteksi dari hama keong mas.
  • Anda juga bisa menaburkan abu. Taburkan serbuk abu kasar dan saresah kayu diareal tempat bermukim keong mas, apabila terserap masuk kedalam cangkang akan menyebabkan kematian
Selain dikenal sebagai hama padi, bila kita mencermatinya dengan baik, seperti kata bijak dibalik musibah pasti ada hikmahnya. Ternyata petani bisa memanfaatkan hama keong mas, manfaat yang bisa anda peroleh antara lain keong mas bisa menjadi sumber atau bahan untuk membuat pupuk organic. Daging keong mas dan cangkangnya memiliki banyak kandungan seperti vitamin, protein, lemak, karbohidrat, zat kapur dan unsur hara lainnya yang dapat diserap oleh tanman anda sehingga cocok digunakan untuk bahan pembuatan pupuk organic cair yang disebut dengan POC keong mas atau MOL keong mas. Untuk ketersediaan bahan baku tidak dikhawatirkan keong mas karena memiliki kemampuan berkembang biak yang sangat cepat.

Cara Pembuatan MOL Keong Mas Atau POC Keong Mas

Bahan– bahan yang digunakan:
  • 1 kg Keongmas yang masih hidup.
  • 4 liter Air cucuian beras.
  • 2 liter Air kelapa (limbah  air kelapa dari pasar).
  • 400 gr Gula merah/gula putih- air bersih 4 liter.
  • 160 mm Aktifator, mikroba atau bahan lain.
Alat yang digunakan
  • 1 Buah Ember plastik ukuran 20 liter.
  • 1 Buah Botol bekas air minum mineral 1 liter.
  • 0,5 meter Selang plasti kecil.
  • Satu pasang Alat penumbuk.
  • 1 Buah.Saringan atau kain bersih
Cara Pembuatan Mol Keong Mas Atau POC Keong Mas
  • Ambil air cucian beras campur dengan decomposer atau sejenis mikroba yang berfungsi untuk mempercepat proses fermentasi sebanyak 160 ml (Bisa Menggunakan Trichoderma sebagai decomposer) dan endapkan semalam.
  • Tumbuk keong mas yang masih hidup daging beserta cangkangnya hingga lembut.
  • Encerkan gula merah, campur dengan air bersih, dan air kelapa dalam satu tempat.
  • Campurkan semua bahan tersebut menjadi satu, aduk hingga merata.
  • Tutup rapat ember dengan plastik dan diikat. Bagian atas dikasih lubang sesuai ukuran selang kemudian dimasukan selang kecil kedalam ember hubungkan dengan botol bekas air mineral yang diisi air bersih setengahnya. Maksud dari perlakuan ini untuk mengetahui proses fermentasi sedang berlangsunng usahakan celah udara yang keluar melalui selang. Apabila suhu dalam tempat yang ditutup rapat terlalu tinggi, udara akan keluar melalui selang dan mengeluarkan gelembuang udara.
  • Tunggu proses fermentasi kurang lebih selama 10-15 hari.
  • Perlakuan akan berhasil apabila hasil fermentasi akan mengeluarkan bau harum segar yang khas. Hasil fermentasi dikatakan gagal apabila berbau seperti bangkai.
  • Hasil fermentasi disaring dan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
Cara penggunaan
  • Penggunaan POC keong mas dapat disemprotkan pada permukaan tanah atau seluruh bagian tanaman.
  • Untuk pemupukan pada tanaman padi dosis yang dianjurkan 250 ml/ 15 liter air disemprotkan pada umur padi 10 hari setelah tanam dan diulangi kembali pada interfal jarak 15 hari sekali.
  • Pemupukan pada tanaman sayuran dosis yang dianjurkan 200ml / 15 liter air disemprotkan pada daun dan tanah 7 hari setelah pindah tanam dan diulangi setiap 7 hari sekali.
  • Sedangkan untuk tanaman perkebunan seperti sawit dosis yang dianjurkan adalah 250 ml / 15 liter air disemprotkan pada permukaan tanah dan akar setiap 2 minggu sekali. 
  • Selain penggunaan tersebut baik juga digunakan untuk jenis tanaman sperti palawija, hortikultura maupun tanaman keras.
Manfaat yang diperoleh dari POC keong mas atau manfaat mol bekicot sesuai hasil pengamatan dilapangan diantaranya sebagai berikut:
  • Dapat mengembalikan dan meningkatkan kesuburan tanah.
  • Pada areal sawah yang dipupuk POC keong mas tampak lebih subur, tanah lebih gembur, terdapat perkembangn cacing dan mikroorganisme yang lebih banyak.
  • Menigkatakan produksi tanaman
  • Kandungan unsur hara yang terdapat dalam POC keong mas cepat diserap oleh tanaman.
  • Meningkatkan kualitas pertumbuahan pada tanaman.
  • Ramah lingkungan tidak berbahaya pada hewan ternak.
Apabila petani mau melaksanakan dan memanfaatkan keong mas sebagai bahan pupuk organic (POC keong mas atau MOL keong mas), maka akan mengurangi biaya produksi yang petani keluarkan, dan tentunya keseimbangan alam akan tetap terjaga, lama kelamaan hama keongmas dapat dikendalikan dan bukan menjadi musuh utama dan menjadi bermanfaat bagi petani, dan sebenarnya bukan keong mas saja yang bisa kita manfaatkan menjadi MOL atau POC di atam ternyata masih banyak yang bisa kita manfaatkan salah satunya rebung atau anakan bambu yang masih kesil, dari rebung ini anda juga bisa membuat MOL rebung bambu, dan tentunya sangat bermafaat untuk pertanian organik.

Cara Membuat MOL Rebung Bambu

Rebung bambu merupakan tunas muda anakan pohon bambu yang tumbuh dari akar. Kita mengenal rebung bambu sebagai bahan makanan, misalnya diolah sebagai sayur atau isi lumpia. Selain itu rebung bambu juga digunakan sebagai bahan pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal). Rebung bambu mengandung giberelin dan C organik yang berguna bagi tanaman. Juga mengandung mikro organisme yang berguna, yakni azotobakter danazospirillium.
"rebung bambu","mol rebung bambu","cara membuat mol"
Fungsi dan Manfaat MOL Rebung Bambu
MOL rebung bambu berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan vegetatif tanaman. Yakni pertumbuhan tunas, daun, akar dan batang pada tanaman sebelum memasuki masa pembungaan. MOL rebung bambu juga bisa dimanfaatkan sebagai pengurai atau dekomposerdalam proses pembuatan pupuk kompos.

Cara Membuat MOL Rebung Bambu

Bahan – Bahan Yang Digunakan Untuk Membuat MOL rebung Bambu
  • Rebung bambu 1 kg.
  • Gula merah 1 ons.
  • Air leri (cucian beras) 3 liter


Cara Membuat Mol Rebung Bambu
  • Rebung bambu diblender.
  • Larutkan gula merah dengan 3 liter air cucian beras.
  • Masukkan semua bahan kedalam jerigen.
  • Aduk pelan-pelan sampai tercampur rata, kemudian jerigen ditutup rapat.
  • Buka tutup jerigen setiap pagi untuk membuang gas dalam jerigen.
  • Lakukan selama 2 minggu, MOL siap digunakan


Cara Menggunakan Mol Rebung Bambu
  • Untuk Pupuk Daun ; campurkan 1 liter MOL dengan 15 liter air, kemudian semprotkan secara merata pada tanaman,
  • Untuk Pupuk Akar ; campurkan 1 liter MOL dengan 10 liter air, kocorkan 250 ml larutan untuk setiap tanaman,
  • Untuk Pembuatan Kompos ; campurkan 1 liter MOL dengan 5 liter air, siramkan pada bahan kompos.
Demikianlah tentang cara pembuatan, fungsi serta manfaat MOL rebung bambu. semoga apa yang di sajikan bisa bermanfaat..



Salam pertanian.!!

Cara Memanfaatkan Limbah Buah Menjadi MOL Buah

Pengertian MOL dan Manfaat MOL
MOL ( Mikro Organisme Lokal ) merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk dimanfaatkan menjadi pupuk sehingga tidak merusak lingkungan. MOL merupakan induk untuk membuat pupuk organik. Istilah MOL atau kepanjangannya Mikro Organisme Lokal sudah banyak dikenal. MOL mudah dibuat dan mudah diaplikasikan. Cara dan metode pengembangan MOL pun bermacam-macam. Namun, kadang-kadang suatu resep MOL yang berhasil diterapkan di suatu tempat, seringkali kurang berhasil dilakukan di tempat lain. Meskipun demikian pembuatan MOL merupakan salah satu cara untuk membuat petani mandiri.
"cara membuat mol","mol buah","mol"

Manfaat Mikro Organisme Lokal
MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik. MOL memiliki banyak kegunaan, seperti:
  • Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair) 
  • Dimanfaatkan sebagai dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos 
  • Dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman 
Ada beberapa jenis MOL (Micro Organisme Lokal) yang digolongkan berdasarkan bahan pembuatannya, salah satunya adalah MOL buah. MOL buah adalah MOL yang terbuat dari sisa atau limbah buah-buahan. Dalam pembuatan MOL buah kita bisa memanfaatkan limbah atau sisa – sisa buah-buahan yang ada disekitar kita. Hampir semua buah bisa kita jadikan sebagai bahan pembuatan MOL, misalnya buah nangka, nanas, pisang, apel, peer, pepaya dan sebagainya.

MOL buah berfungsi sebagai perangsang pembentukan bunga dan buah. Pengaruh MOL buah pada tanaman adalah menghambat perkembangan vegetatif (pembentukan tunas dan anakan), dan merangsang pertumbuhan generatif (pembentukan bunga dan buah).

Manfaat lain penggunaan MOL buah adalah meningkatkan kualitas buah, yakni meningkatkan daya tahan dan menambah rasa manis. MOL buah juga bermanfaat sebagai dekomposer atau zat pengurai pada proses pembuatan pupuk kompos. Berikut ini salah satu contoh cara membuat MOL dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal:

Panduan Dalam Membuat MOL Buah
Bahan Membuat MOL Buah
  • 1 kg limbah buah-buahan (pepaya, apel, pisang, nanas dll).
  • 1 ons gula merah.
  • 1 liter air kelapa
Cara Membuat MOL Buah
  • Limbah buah-buahan dicincang atau dilumatkan.
  • Larutkan gula merah dengan air kelapa.
  • Masukkan semua bahan ke dalam jerigen, tutup rapat.
  • Fermentasikan selama 2 minggu.
  • Buka tutup setiap pagi selama -/+ 5 menit untuk membuang gas yang terbentuk agar tidak meledak.
Cara Menggunakan MOL Buah
  • Untuk Perangsang Buah ; 150 ml MOL dicampur dengan air bersih 14 liter. Semprotkan saat tanaman mulai berbunga.
  • Untuk Pembuatan Kompos ; campurkan 1 liter MOL dengan 5 liter air, tambahkan gula merah 1 ons. aduk sampai larut dan semprotkan pada bahan kompos.
Demikian sekilas tentang cara memanfaatkan limbah buah menjadi MOL buah-buahan, semoga apa yang disajikan bisa bermanfaat, dan terus ikuti tips - tips yang disajikan dalam ulasan - ulasan selanjutnya..

Salam pertanian !!!

Manfaat Limbah Air Cucian Beras Bagi Tanaman

Limbah dapur yang berasal dari air cucian beras merupakan salah satu bahan organik yang memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dan tentunya bisa kita manfaatkan sebagi salah satu pupuk untuk tanaman kita, limbah air cucian beras untuk pupuk tanaman sangat melimpah bagi kita, karena mayoritas di Negara kita nasi menjadi makanan yang sangat pokok. Dari sinilah limbah air cucian beras banyak dihasilkan oleh mayoritas penduduk Indonesia yang didapatkan sebelum proses menanak nasi. Ini adalah bahan baku yang selalu tersedia sepanjang waktu yang bisa kita manfaatkan untuk membuat pupuk hayati atau membuat pupuk organik cair, cara penggunaan dan pembuatan juga tergolong sangat mudah serta murah. akan tetapi masih banyak orang yang tidak memanfaatkan limbah air cucian beras ini dengan berbagai macam alasannya.
"air cucian beras","manfaat air cucian beras","tanaman"
Air cucian beras telah diketahui manfaatnya bagi tanaman oleh berbagai penelitian, dengan hasil yang mengatakan bahwa limbah air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang sangat-sangat melimpah. Ada pun beberapa nutrisi utama yang terkandung pada air cucian beras, kandungan yang terdapat dalam air beras diantaranya: Karbohidrat sebesar 85 % hingga 90 % yang berupa pati, gula, protein, glutein, selulosa, hemiselulosa dan juga beberapa jenis vitamin B yang tergolong cukup tinggi, jadi mulai sekarang anda tidak perlu lagi sungkan dalam memanfaatkan limbah air cucian beras, minimal untuk tanaman anda yang ada di halaman rumah.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan beberapa Universitas di Indonesia, mengatakan bahwa air cucian beras sangat bermanfaat untuk kesuburan tanaman, limbah air cucian beras berfungsi untuk pengendali organisme pengganggu tanaman, dapat memperbanyak serta menyehatkan akar tanaman, dan tentunya pemanfaatan air leri atau air cucian beras sebagai pupuk tanaman adalah pola pertanian yang ramah lingkungan yang bisa menjaga ekosistem alam. 

Potensi Air Cucian Beras Untuk POC
Limbah cair organik yang sangat melimpah di sekitar kita dan di produksi setiap hari di seluruh rumah tangga, mempunyai postensi besar untuk menggantikan pupuk sintetis (kimia) jika kita mau memanfaatkannya minimal untuk tanaman kita dulu. Nilai ekonomis juga patut di perhitungkan, dalam hitungan kasar, jika dalam satu RT mempunyai jumlah 20 rumah tangga dan setiap rumah menghasilkan limbah air cucian beras , rata-rata sebesar 2 liter/hari (limbah cucian pertama). Maka dalam 1 hari akan menghasilkan 2 liter X 20 = 40 liter limbah air cucian beras , jumlah ini sangat luar biasa untuk memenuhi kebutuhan pupuk cair organik untuk lahan pertanian yang cukup luas.

Air Cucian Beras Bahan Dasar Pembuatan Pupuk Hayati
Karena air limbah organik cucian beras di ketahui memiliki beberapa jenis mikroba/bakteri diantaranya pseudomonas fluorescens mikroba jenis ini banyak di gunakan sebagai bahan baku POC (Pupuk Organik Cair) atau bisa kita manfaatkan dalam pembuatan pupuk hayati. Bakteri pseudomonas fluorescens merupakan sejenis mikroba atau mikroorganisme yang mudah beradaptasi serta dapat mengkloning dengan baik pada sistem perakaran (akar tanaman) dan batang tanaman, serta mempunyai keunggulan dalam mensintesis metabolit untuk proses menghambat perkembangbiakan patogen yang merugikan tanaman.

Kebanyakan dari para petani yang mengadopsi pola pertanian organik selalu memanfaatkan limbah air cucian beras dalam proses pembuatan pupuk cair organik maupun pembuatan pupuk hayati. dengan penambahan AIR LERI ke dalam pupuk hayati merupakan Cara Murah untuk meningkatkan kekebalan dan kesuburan tanaman terhadap serangan penyakit.

Apa Yang Membuat Air Cucian Beras Sangat Bermanfaat ?
Manfaat limbah air cucian beras sangat baik dalam menyuburkan tanaman, karena pada saat proses penggilingan dan poles beras : Rata-rata kandungan nutrisi yang ada pada beras memiliki sekitar 80 persen vitamin B1, 70 persen vitamin B3, 90 persen vitamin B6, 50 persen mineral mangan (Mn), 50 persen mineral fosfor (P), 60 persen zat besi (Fe), 100 persen serat pangan dan asam lemak esensial bisa hilang pada waktu proses memproduksi gabah menjadi beras.

Dengan tingginya berbagai nutrisi yang terkandung pada air cucian beras, tentu sangat disayangkan jika ia hanya di buang begitu saja . Mungkin sebaiknya kita manfaatkan air cucian beras untuk menyiram tanaman yang terdapat di sekitar rumah kita, seperti bunga, tanaman buah, tanaman sayur dalam pot dll, cara ini merupakan salah satu cara dalam menghemat akan tetapi bisa menyuburkan tanaman. Atau kita bisa menampung limbah air cucian beras untuk memproduksi pupuk organik cair untuk mencukupi kebutuhan petani di Indonesia.

Nah, Apakah Anda tertarik untuk mengolah limbah air cucian beras menjadi bisnis yang menguntungkan atau minimal anda memanfaatkannya untuk kebutuhan nutrisi tanaman anda yang ada di halaman rumah misalnya tanaman cabe, tanaman anggrek, ataupun tanaman anda yang lainnya.

Demikian yang bisa saya sampaikan tentang manfaat limbah air cucian beras bagi tanaman, Dan Semoga apa yang saya uraikan di atas bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan mulai sekarang anda jangan ragu lagi dalam memanfaatkan limbah air cucian beras untuk tanaman anda..
Copyright © Ayo Bertani Mandiri | Powered by Blogger