Penyakit Blas Pada Tanaman Padi Dan Cara Pengendaliannya

Salah satu permasalahan pada budidaya tanaman padi adalah tanaman yang kita budidayakan terserang penyakit, banyak jenis penyakit yang menyerang tanaman padi salah satunya penyakit blas, kita tahu bahwa tanaman yang terserang penyakit blas rata – rata akan mengalami penurunan produktifitas hasil panen padi. Penyebab penyakit blas pada tanaman padi adalah tanaman terserang jamur pyricularia grisea, awal perkembangan penyakit blas terjadi pada penanaman padi gogo dan sampai sekarang menyebar hingga ke sawah irigasi, penyebaran penyakit blas padi sawah sudah masuk sampai centra produksi padi yang ada di jawa, seperti di jawa barat ada daerah indramayu, subang hingga karawang, sedangkan untuk di jawa tengah ada tegal, pemalang, banyumas, pati, dan sragen, dan untuk di jawa timur jombang, lumajang, pasuruan, lamongan, dan probolinggo, dan tentunya data terbaru mungkin sudah ada lagi daerah yang terserang oleh penyakit blas, karena perkembangannya yang begitu cepat dan penyebarannya juga sangat mudah penyakit blas pada padi tersebut.
"penyebab penyakit blas pada tanaman padi","penyakit blas padi sawah","penyakit blas"
Penyakit blas pada padi sawah dapat menyerang pada semua fase pertumbuhan, malahan pada benih padi pun sudah mulai terinfeksi penyakit blas, sedangkan untuk serangan penyakit blas menyerang dari fase pembenihan sampai fase panen, karena pertumbuhannya sangat cepat maka dan mungkin anda pernah menemukan kasus ketika padi tinggal memasuki fase pembungaan tiba – tiba terserang penyakit parah atau terserang penyakit blas yang menyebabkan bulir padi tidak terisi. Untuk stadia kritis serangan penyakit blas adalah saat padi berumur 1 bulan (padi gogo), pada saat tanaman padi memasuki anakan maksimum, saat memasuki bunting, dan terakhir saat tanaman padi memasuki awal berbunga, inilah kondisi kritis dari serangan penyakit blas tanaman padi, maka sekedar saran pada fase ini anda lebih sering mengamati tanaman padi anda di sawah, agar bisa diminimalisir atau bisa ditanggulangi serangan penyakit blas yang lebih parah dengan pengendalian penyakit pada tanaman padi secara cepat, tepat, akurat.

Biologi dan Ekologi Penyakit blas
Penyakit blas dari data IRRI pada tahun 1975 sudah ada 250 ras/varian genetis penyakit blas, jadi bisa anda bayangkan untuk tahun sekarang sudah berapa banyak lagi ras dari penyakit blas yang muncul dan menyerang tanaman padi, penyakit blas akan sangat cepat dalam membentuk ras baru ketika populasi tanaman dan ketahanan tanaman berubah. Disaat kondisi lingkungan mendukung satu siklus penyakit blas hanya membutuhkan waktu 1 minggu dan sangat mudah menyebar lewat udara, siklus ini dimulai dari spora jamur yang menginfeksi tanaman kemudian menghasilkan bercak daun pada tanaman padi dan siklus ini berakhir sampai bersporulasi untuk menyebarkan spora yang baru lewat udara. Dan dari sini dari satu bercak pada daun yang terinfeksi akan tumbuh dan menghasilkan spora jamur baru sampai ratusan hingga ribuan dalam satu malam, dari sinilah yang kadang membuat para petani heran dan bingung karena penyebaran penyakit blas yang sangat cepat, terlebih serangan jamur blas dengan meningkatnya spora jamur yang akan berlangsung sampai 20 hari bahkan bisa sampai lebih.

Penularan penyakit blas biasanya terjadi melalui konidia yang terbawa angin, konidia ini akan dibentuk dan dilepas saat malam hari, atau anda perlu mewaspadai jika tiba – tiba terjadi hujan di siang hari kemudian panas kembali, karena pada kondisi kelembaban nisbi udara lebih dari 90% maka konidium ini akan dilepaskan secara eksplosif, penetrasi spora jamur ini biasanya terjadi secara langsung dan menembus kultikula pada permukaan atas daun dan akan lebih mudah melakukan penetrasi pada dau-daun yang masih muda. Jamur P.oryzae dapat mempertahankan diri pada sisa-sisa tanaman diantaranya jerami dan padi penyakit blas akan bertahan dalam bentuk miselium ataupun konidium. Dan faktor perkembangan penyakit blas juga dikarenakan penggunaan pupuk N dengan dosis yang tinggi hal inilah yang mendorong perkembangan serangan penyakit blas begitu cepat.
"penyakit blas tanaman padi","gejala penyakit blas pada tanaman padi","penyakit blas leher padi"
Gejala Serangan Penyakit Blas
Gejala penyakit blas pada tanaman padi memang bisa menyerang pada daun, batang, malai, dan padi, akan tetapi gejala serangan penyakit blas digolongkan menjadi 2 golongan, diantaranya :
  • Blas daun (leaf blast), blas daun menyerang tanaman padi saat fase vegetatif dengan gejala berupa bercak-bercak yang mempunyai bentuk oval atau elips kedua ujungnya meruncing mirip dengan belah ketupat, pusat bercak berwarna kelabu atau keputih – putihan dan biasanya mempunyai tepi coklat atau coklat kemerahan.
  • Busuk leher (Neck root), busuk leher menyerang tanaman padi saat fase generatif dan biasanya kita mengenalnya dengan sebutan penyakit blas leher padi, penyakit ini mempunyai gejala yang khas adalah busuknya ujung tangkai malai, tangkai mali yang busuk membuat tangkai malai mudah patah yang mengakibatkan bulir padi tidak terisi dan menjadi kosong. Pada gabah yang sakit juga bisa anda deteksi dengan timbulnya bercak – bercak kecil yang bulat.
Pengendalian penyakit blas pada padi
Strategi pengendalian yang bisa anda lakukan ada 2 cara, yang pertama yaitu cara mengendalikan penyakit blas pre – emtif yaitu pengendalian sebelum ditemukan terjadi serangan penyakit blas, yang ke dua dengan cara pengendalian penyakit blas responsif yaitu dengan menggunakan fungisida, untuk lebih jelasnya saya uraikan seperti berikut ini.

Cara pengendalian penyakit blas pre – emtif
  • Membakar jerami tanaman sakit untuk mengurangi sumber infeksi.
  • Anda bisa menanam dengan jarak tanam sistem legowo, hal ini dilakukan untuk memberikan kondisi lingkungan yang kurang mendukung untuk penyebaran penyakit blas.
  • Jangan menggunakan pupuk N secara berlebihan, untuk penggunaan pupuk N tidak lebih 90 kg/Ha atau 200 kg/Ha untuk pupuk urea. Dan selalu menerapkan pemupukan berimbang.
  • Pemberian abu sekam, pemberian abu sekam pada lahan budidaya padi diharapkan untuk meningkatkan kandungan silikat tanaman padi.
  • Menanam padi secara serempak, kalau bisa hindari waktu penanaman padi terlambat dengan penanaman padi yang ada di sekitarnya.
  • Menghindari waktu tanam di mana pada saat keluar malai dan awal berbunga terdapat banyak embun.
  • Tidak menggunakan benih dari daerah endemis penyakit blas.
  • Penggunaan varietas padi yang tahan penyakit blas seperti varietas celebes, silugonggo, luk ulo, batang piaman, batang lembang, inpari 11, inpari 12, dan inpari 13.
  • Pengendalian saat perlakuan benih dengan perendaman menggunakan agensia hayati seperti Pseudomonas flourescens dan paeni baccilus.
Pengendalian penyakit blas dengan fungisida
Penggunaan fungisida dalam mengendalikan penyakit blas bisa anda lakukan dengan menggunakan bahan aktif fungisida untuk penyakit blas pada tanaman padi antar lain : Azoxistrobin : 200 g/l + difenokonazoi, Trisiklazol : 200 g/l, Isoprotiolan : 400 g/l, Propikonazol : 125 g/l + Trisiklasol : 400 g/l, Kasugamisin : 20,8 g/l, Metiltiofanat 500 g/l, Asam Chloro Bromo Iso Sianurik 50%, Benomil 50%, Heksanazol 50 g/l, Difenokonazol : 125 g/l + Propikonazol : 125 g/l, Heksanazol 50 g/l, Simoksanil : 29,0 % +Famoksadon : 22,5 %, Trisiklazol : 75%, Metiltiofanat : 70 %, Tebukonazoi : 50 % + Trifloksistrobin : 25 %, Tembaga Oksida : 86 %.

Itulah tulisan singkat saya tentang penyakit blas dan bagaimana strategi kita dalam mengendalikan penyakit blas. Informasi ini saya dapatkan saat mendapatkan pelatihan dari dinas pertanian kabupaten tegal, dan semoga tulisan singkat ini bisa bermanfaat untuk anda yang sudah mampir untuk mengunjungi dan membaca tulisan saya yang singkat ini, dan saya juga mempersilahkan anda untuk berbagi informasi ini kepadapetani lain dengan menshare pada jejaring sosial yang anda miliki. Dan terakhir terimakasih dan mohon maaf apabila ada tulisan atau kalimat yang kurang berkenan di hati para pembaca.

Sumber :
http://agriculture90.blogspot.com/2016/06/rice-blast-disease-and-how-to-control-it.html

Jangan Salah, Karena Masa Depan Dunia Ada Pada Para Petani

Yah trending topik minggu ini adalah munculnya foto seorang mantan Kabareskrim Purnawirawan Komisaris Jendral Susno Duaji yang sedang dan telah melakukan aktifitas bertani, profesi bertani ia lakukan setelah pak susno menjalani hukuman penjara 3,5 tahun dan ia juga telah pensiun dari aktifitasnya di kepolisian, pak susno juga sedikit curhat di akun media sosialnya yang garis besarnya ia damai menjalani aktifitas sebagai seorang petani. Terus apakah ada yang salah.? ketika seorang mantan komisaris jendral beralih profesi menjadi seorang petani, hingga publik begitu gempar dan menjadi trending topik di media sosial, padahal dulu mantan Kapolri Jendral Sutarman juga berkeinginan setelah pensiun ia akan menjalani profesi bertani, tapi publik tidak banyak memperbincangkannya seperti saat sekarang, jadi apa boleh buat.
"pertanian","masa depan dunia","petani"
Profesi bertani memang sangat menarik kalau diperbincangkan di Negara kita, karena bagi petani saja sudah sangat menumpuk masalah yang tidak kunjung selesai, terlebih kalau kita melihat dari strata sosial di Negara kita sosok petani mungkin bisa kita asumsikan menjadi salah satu yang menduduki strata terbawah, dan hal ini bisa kita lihat fakta di lapangan yang sering tidak adanya keberpihakan kepada para petani, dan mungkin masih banyak lagi alasan yang lain yang membuat profesi petani tidak semenarik pekerja pabrik ataupun yang lainnya. Padahal kalau kita bisa mencari informasi yang lebih baik maka anda mungkin akan beranggapan dan berpikir bahwa masa depan dunia hanya salah satunya ada pada pundak para petani.

Beberapa waktu yang lalu mungkin anda pernah membaca informasi tentang steatment yang dikeluarkan oleh Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, jendral yang lahir di tegal seperti tempat kelahiran saya ini mengatakan bahwa peperangan dunia akan bergeser salah satunya ke negara kita, yah peperangan yang merebutkan sumber daya alam yang sangat melimpah dimiliki oleh negara kita, dan alasan yang lain yang membuat masa depan dunia ada pada pundak para petani ialah peperangan ke depan hanya terjadi karena merebutkan energi dan pangan, nah dari sini sudah jelas bahwa masa depan dunia ada pada sektor pertanian yaitu pada pundak para petani.
"Komisaris Jendral Susno Duaji","profesi bertani","bertani"
Jadi saya minta kepada anda para pembaca, karena saya juga seorang petani dan tergolong masih sangat muda, saya minta hargailah para petani di negara kita, muliakan lah mereka, kerena kalau anda ingin mengetahui profesi petani di negara kita sangat sering mendapatkan bully dengan berbagai macam alasan, dan anda pun mungkin pernah mendengar bahwa para petani merupakan kaum yang termajinalkan di negara kita sehingga para pemuda pun enggan menggantikan para petani yang sudah sepuh dengan berbagai macam alasan.

Jadi untuk pak susno selamat datan pada profesi petani dan salam kenal dari saya seorang petani muda yang juga sedang dan terus belajar di sektor pertanian, karena saya juga punya mimpi, dan mimpi itu di sektor pertanian, dan bagi pembaca semoga anda mulai tidak memandang sebelah mata dan mulai tertarik mencari informasi tentang pertanian, dan kapan waktunya saya harapkan anda pun mulai mencoba pada sektor pertanian, akan tetapi ketika anda mencoba pada sektor pertanian memang tidak salah berkeinginan mendapatkan hasil yang banyak, akan tetapi ada hal yang jauh lebih baik dari hal tersebut yaitu keberkahan yang tiada tara karena anda bisa memenuhi sumber pangan bagi umat manusia.
"Salam Hidup Damai Para Petani", dan kapanpun waktunya kita akan maju untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita.
Copyright © Ayo Bertani Mandiri | Powered by Blogger