Pada kesempatan ini kita akan membahas bagaimana cara membuat pupuk hayati, asal kita tau bahwasannya alam Indonesia itu sangat kaya akan seisi buminya, bukan kah kita sering mendengar bahwa tanah di indonesia tanah yang gemah ripah loh jinawi, bukan tanpa dasar gelar tersebut disematkan kepada tanah di negara kita, kekayaan yang ada di mulai dari kesuburan tanahnya, banyaknya gunung berapi aktif, kekayaan flora, fauna, dan mikroorganismenya, dll. Maka mulai sekarang mari kita berusaha memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan tidak merusak alamnya.
Seperti yang pernah di bahas pada pembahasan sebelumnnya tentang manfaat pupuk hayati, di sini kita akan sedikit mengupas bagaimana cara membuatnya dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitar kita dengan murahnya bahkan bisa gratis untuk pengambilan biang/bibit mikroorganimenya, kita biasa mengenalnya pupuk hayati tersebut dengan PGPR, dan akan lebih maksimal jika digabungkan dengan ketersediaan pupuk organik pada lahan pertanian anda . Oke tidak perlu panjang lebar langsung saja kita kupas cara membuatnnya.
Penyiapan bakterinya, bakteri bisa kita dapatkan di lingkungan kita dengan cara :
- Cari rumput liar atau rumput gajah yang sehat, atau seresah di bawah rumpun bambu.
- Cabut dan rontokan tanah di sekitar akar, akan tetapi jang terlalu bersih atau sisakan sedikit tanahnya.
- Potong akarnya dan rendam dalam air masak selama 2-4 hari
- Air rendaman bisa dijadikan sumber bakteri.
Penyiapan media tumbuh bakterinya :
Bahan : Air bersih 20ltr (jangan peke air ledeng yang sudah d sterilkan/pake air dari sumber air) + Trasi tanpa bahan pengawet 100gr + Air leri 1ltr + Gula 250gr + Kapur mati/Enjet 1 sendok teh.
Cara :
- Panaskan air hingga mendidih.
- Masukan bahan satu per satu dan diaduk hingga merata.
- Setelah masak, air dinginkan sampe suhunya sama dengan suhu kamar.
- Saring untuk mendapatkan larutan yang siap digunakan untuk media tumbuh.
Pembuatan PGPR :
- Masukan bahan sumber bakteri ke dalam larutan media tumbuh bakteri / masukan biang bakteri 2-5 gelas kedalam larutan media tumbuh.
- Aduk hingga merata.
- Lakukan pengadukan setiap hari, atau gunakan aerator.
- Tunggu hingga 5-7 hari, PGPR siap digunakan dengan tanda munculnya bau masa/bau tape dan cairan lebih keruh.
Penggunaan PGPR :
Pupuk hayati bisa kita gunakan dimulai dari perendaman benih, bibit sebelum di tanam, dan saat tanam sudah di lahan, dengan perbandingan 1 : 15, dan anda bisa rutin setiap 2 minggu atau kapanpun yang anda inginkan, karena banyak manfaat PGPR untuk tanaman anda.
Bagaimana.? ternyata tidak begitu sulitkan.? dan silahkan anda mencoba sendiri di rumah, dan semoga anda sukses membuat PGPR sendiri, jadi ke dapan anda tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk membeli pupuk hayati.
Demikian sedikit informasi yang bisa saya sampaikan tentang cara membuat PGPR, dan semoga bisa bermanfaat untuk anda, dan tentunya anda bisa menjadi petani mandiri dengan mulai tidak ketergantungan dengan produsen penyedia pupuk yang semakin sulit dan maha.
No comments:
Post a Comment